Konsep Kebijakan Moneter
Uang memiliki peranan yang sangat penting di dalam suatu perekonomian. Tidak
ada kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan uang. Apakah uang yang kalian
gunakan di dalam transaksi kehidupan sehari-hari akan memengaruhi jumlah
peredaran uang di masyarakat? Jawabannya tentu saja iya.
Mengapa jumlah uang
yang beredar harus diatur? Lalu apa dampaknya apabila jumlah peredaran uang
tidak diatur?
Apabila jumlah peredaran uang tidak diatur atau dikendalikan, hal ini akan
memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian.
Peningkatan jumlah uang
beredar yang berlebihan dapat mendorong kenaikan harga dan dalam jangka
panjang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Sebaliknya jika peningkatan jumlah uang beredar sangat rendah, kelesuan
kegiatan ekonomi akan terjadi sehingga akan berdampak pada penurunan
kesejahteraan masyarakat.
Kondisi tersebut yang melatarbelakangi otoritas moneter,
dalam hal ini Bank Indonesia selaku bank sentral berperan untuk mengambil
kebijakan pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonomian yang dikenal
dengan istilah kebijakan moneter.
Mengapa wewenang dalam mengatur peredaran uang merupakan tugas dari
Bank Indonesia? Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004
yang menyatakan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
Dalam rangka mencapai kestabilan rupiah tersebut, Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
Lalu apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Pernahkah kalian
mendengar kata tersebut? Menurut Bank Indonesia, kebijakan moneter merupakan
kebijakan bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter yang meliputi
jumlah peredaran uang, uang primer, dan kredit moneter, serta pengendalian
tingkat suku bunga untuk mencapai stabilitas ekonomi makro.
Adapun indikator stabilitas ekonomi makro yaitu:
- Pertumbuhan ekonomi
- Penurunan pengangguran
- Laju inlasi rendah (kestabilan harga)
Pengertian lain dari kebijakan moneter adalah suatu kebijakan ekonomi yang
menjadi bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang bertujuan menjaga
keseimbangan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan.
Kebijakan moneter di setiap negara dikendalikan oleh otoritas moneter,
dalam hal ini adalah bank sentral. Dalam konteks Indonesia, kebijakan moneter
dikendalikan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral Negara Republik Indonesia.
1. Jenis Kebijakan Moneter
Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia selaku
bank sentral yaitu:
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang longgar (easy money policy). Kebijakan
moneter ekspansif dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
meningkatkan jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:
- Menurunkan tingkat suku bunga
- Membeli surat berharga pemerintah
- Menurunkan cadangan wajib minimum
- Memberlakukan kebijakan kredit longgar
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
kebijakan ini bisa diterapkan ketika ekonomi suatu negara mengalami resesi dan
tingkat inlasi yang tinggi dengan cara menurunkan jumlah uang beredar. Kebijakan ini
bisa diterapkan dengan cara:
- Menaikkan tingkat suku bunga
- Menjual surat berharga pemerintah
- Menaikan cadangan wajib minimum
- Memberlakukan kebijakan kredit ketat
2. Instrumen Kebijakan Moneter
Menurut Undang-undang Nomor 3 tahun 2004 pasal 10 ayat 1, disebutkan bahwa dalam
rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:
- Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inlasi
- Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
- Penetapan tingkat diskonto
- Penetapan cadangan wajib minimum
- Pengaturan kredit atau pembiayaan
Mengacu pada pasal tersebut, setidaknya terdapat 4 instrumen kebijakan moneter,
yaitu:
- Fasilitas Politik Diskonto Pengaturan tingkat suku bunga yang diberikan bank sentral kepada bank umum. Instrumen ini bisa diterapkan dengan cara menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga.
- Operasi Pasar Terbuka (OPT) Merupakan kegiatan jual beli surat berharga pemerintah oleh bank sentral baik di pasar primer maupun sekunder melalui mekanisme lelang maupun non lelang. Contoh: Sertiikat Bank Indonesia (SBI)
- Cadangan Kas atau Giro Wajib Minimum (GWM) Adalah cadangan kas minimum yang wajib dimiliki oleh setiap bank umum. Instrumen ini juga dikenal dengan cash ratio. Penerapan kebijakan moneter dengan instrumen ini bisa diterapkan dengan cara menaikan dan menurunkan cadangan kasnya.
- Kebijakan Kredit Kebijakan ini bisa diterapkan dengan memberlakukan kredit secara ketat maupun longgar.
Posting Komentar untuk "Konsep Kebijakan Moneter"