Beberapa Prinsip Etika yang Diperhatikan dalam Penelitian Etnografi
Informan juga manusia yang mempunyai masalah, keprihatinan, dan kepentingan (Spradley, 2007:51). Nilai yang dipegang oleh etnografer juga bisa jadi berbeda dengan apa yang dianut informan. Sehingga mau tidak mau, etnografer juga harus menyesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut informan.
Dalam melakukan penelitian etnografi maupun penelitian sosial lain, peneliti harus memperhatikan dan menjunjung tinggi etika penelitian. Etika dalam penelitian merujuk pada prinsip etis yang harus diterapkan selama menjalankan kegiatan penelitian.
Beberapa prinsip utama etika dalam penelitian meliputi menghormati harkat dan martabat informan sebagai manusia, menghormati privasi informan, dan memperhitungkan manfaat serta kerugian dari penelitian yang dilakukan.
Peneliti etnografi perlu memperhatikan prinsip etika dalam mengumpulkan data penelitian tanpa merugikan informan atau masyarakat yang dikaji. Berikut ini beberapa prinsip etika yang dapat diperhatikan dalam penelitian etnografi:
a. Mempertimbangkan Informan Terlebih Dahulu
Dalam hal ini, etnografer tidak boleh mengasumsikan bahwa kepentingan informan sama dengan kepentingan peneliti atau orang lain (Spradley, 2007:53). Penggalian data tersebut nantinya akan menggali kepentingan serta kepribadian informan. Oleh karena itu, etnografer perlu mempertimbangkan apakah informan siap untuk digali datanya.
b. Mengamankan Hak-hak, Kepentingan dan Sensitivitas Informan
Ketika menggali data informan, seorang etnografer harus me ngamankan hak-hak, kepentingan, serta hal-hal sensitif dari informan. Etnografer juga bertanggung jawab untuk melindunginya dari konsekuensi yang akan didapatkan informan di masa mendatang.
Ketika informan memiliki kepentingan tertentu, maka kita harus menghormati kepentingan tersebut dengan cara menunda pelaksanaan penelitian. Jangan sampai penelitian tersebut mengganggu kepentingan informan, karena yang menjadi prioritas utama adalah informan bukan etnografer.
Isu sensitif tentang obyek atau kajian juga harus dihindari lantaran dapat mengakibatkan informan khawatir, marah, dan bahkan berpengaruh terhadap validitas data. Jika informan merasa sensitif tentang pertanyaan kita, maka kita bisa mengalihkan atau menghapus pertanyaan tersebut.
c. Menyampaikan Tujuan Penelitian
Etnografer harus menyampaikan tujuan penelitian terhadap informan secara jelas agar informan memahami maksud dari etnografer tersebut. Dalam hal ini, etnografer harus terbuka atau transparan tentang tujuan penelitian sehingga informan bisa menjawab sesuai misi kajian etnografis.
Tidak lupa, etnografer juga harus menggali harapan informan tentang apa yang akan informan dapatkan setelah adanya penelitian ini. Dengan demikian, menyampaikan tujuan penelitian dapat membangun kepercayaan antara etnografer dan informan sekaligus membuka akses penelitian pada masyarakat yang tengah dikaji.
d. Melindungi Privasi Informan
Etnografer juga harus menjaga privasi informan yang ditelitinya. Hal ini penting untuk disimak. Seorang etnografer bukan semata menggali data melainkan juga harus memperhatikan privasi informan itu, apalagi jika isu permasalahan penelitian tersebut sensitif bagi sebagian orang (di luar informan).
Etnografer juga harus melindungi informan terhadap konsekuensi lain ketika penelitian selesai dilakukan. Etnografer harus merahasiakan identitas informan tersebut agar tidak bocor ke publik sebagai pertanggungjawaban akhir yang dimuat dalam laporan.
e. Dilarang Mengeksploitasi Informan
Etnografer dilarang mengeksploitasi informan saat menggali data penelitian. Walaupun etnografer sudah membayar atau memberi bantuan lain kepada informan sebagai bentuk kontrak penelitian, etnografer harus menghormati posisi informan dan bukan seenaknya saja dalam mengambil data tersebut.
Etnografer perlu memikirkan manfaat lain yang dapat diterima informan. Etnografer mendapatkan data dari rumusan penelitian, begitu pula informan sebaiknya dapat memetik manfaat atau bentuk lain yang dinilai hasilnya seimbang dengan terbitnya laporan penelitian itu.
f. Memberikan Laporan Penelitian
Dalam prinsip etika ini, etnografer memberikan laporan penelitian sebagai pertanggungjawaban penulisan mereka. Hal ini menjadi prinsip yang harus dijalankan sebelum dilakukan publikasi apakah ada hal yang tidak sesuai dalam penulisan penelitiannya.
Dalam hal ini, informan sebagai penelaah yang mengoreksi hasil penelitian mana kala terdapat kesalahan dalam menafsirkan kebudayaan dalam bahasa asli informan. Selain itu, memberikan laporan penelitian ke informan adalah bentuk tanggung jawab etnografer kepada informan atau masyarakat yang tengah diteliti.
Posting Komentar untuk "Beberapa Prinsip Etika yang Diperhatikan dalam Penelitian Etnografi"