Bagaimana Membaca Etnografi?
Ketika belajar menulis etnografi, calon etnografer juga dituntut membaca paparan berulang terhadap teks etnografi lainnya yaitu dengan membaca etnografi (Blasco & Wardle, 2007:2). Dalam hal ini, kemampuan menulis etnografer juga dinilai dari kemampuannya membaca teks etnografi.
Secara sederhana, untuk dapat menuliskan etnografi yang baik, etnografer perlu untuk membaca teks etnografi yang ditulisnya secara berulang untuk dapat mengetahui apakah tulisan tersebut sudah mampu untuk membawa pembaca merasakan apa yang dialami oleh etnografer dan informan terkait fenomena sosial budaya yang dikaji.
Keterampilan etnografer diuji dari kemampuannya untuk menggambarkan ke pembaca apa yang dialami oleh masyarakat yang dikajinya sekaligus membaca makna kebudayaan masyarakat. Membaca etnografi tidak sekadar kemampuan mengumpulkan data tentang kelompok tertentu, kegiatan, atau teori.
Membaca etnografi merupakan aktivitas mengambil pendekatan antropologis terhadap teks etnografi (Blasco & Wardle, 2007). Dengan membaca karya etnografi, pembaca belajar bagaimana seorang penulis menemukan data lapangan dan menguji teori-teori tentang kebudayaan.
Penulis etnografer menguraikan evaluasi mereka terhadap karya orang lain yang berisi teori tersebut sambil menggambarkan posisi etnografer itu sendiri. Kemudian dari rumusan masalah yang diajukan oleh penulis etnografer tersebut, kita bisa mengetahui apa yang akan menjadi fokus penelitian etnografer.
Penjelasan lebih detail tentang fokus penelitian dapat kita baca melalui wawancara dan catatan etnografis atau field note yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu, dengan membaca etnografi, pembaca memperoleh pemahaman yang lebih besar tentang sudut pandang dan argumen penulis.
Hal itu akan mengarahkan kita pada apresiasi yang lebih baik terhadap kehidupan orang-orang yang coba digambarkan oleh seorang etnografer.
Etnografi merupakan pedoman yang memberi tahu kepada pembaca tentang “untuk siapa” tulisan itu ditujukan, “untuk apa” teksnya ditulis, serta “ mengapa” pertanyaan dan argumennya dibuat sedemikian rupa.
Dalam memahami etnografi, terdapat beberapa hal yang harus ditemukan dalam tulisan etnografi di antaranya:
- pertanyaan atau permasalahan penelitian,
- jawaban, penjelasan atau penafsiran yang diberikan atau disajikan peneliti,
- data yang diberikan untuk menunjukkan permasalahan penelitian dan menunjang penafsiran yang dilakukan oleh peneliti, serta
- pengorganisasian dari ketiga unsur tersebut, yaitu pertanyaan atau permasalahan penelitian, penjelasan atau penafsiran, dan bukti atau data penunjang.
Dalam proses membaca tersebut kita harus membayangkan ke dalam diri penulis etnografer tentang suasana budaya yang terbentuk di sana. Kemudian kita catat istilah-istilah asing yang tidak kita ketahui dan kita bisa lihat dalam kamus atau bagian glosarium.
Hasil penelitian tersebut kemudian membentuk teori-teori kebudayaan yang bisa kita jadikan petunjuk penelitian ataupun kritik terhadapnya. Selebihnya, dalam membaca etnografi, kuncinya harus memperbanyak bacaan etnografi.
Secara sederhana kita bisa membacanya saat waktu luang dengan intensif. Di samping itu, membaca etnografi dapat mengasah kita dalam menganalis secara sederhana dengan pertanyaan 5 W + 1H (What, Where, When, Who, Why dan How). Dengan banyak membaca etnografi, kemampuan literasi dan menganalisis fenomena kita akan bertambah.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Membaca Etnografi?"