Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasannya
Menurut Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus di dalam suatu perekonomian. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inlasi mengalami kenaikan.
Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inlasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum. Secara umum kondisi inlasi terjadi jika:
a. Terjadi kenaikan harga
Ketika harga mengalami kenaikan, maka akan mengakibatkan jumlah peredaran uang naik, jumlah peredaran uang yang semakin naik, akan mengakibatkan berkurangnya nilai uang.
b. Bersifat umum
Maksudnya adalah kenaikan harga terjadi pada semua barang. Apabila kenaikan harga terjadi hanya pada satu atau dua jenis barang itu belum termasuk inlasi. Dengan kata lain, inlasi harus menggambarkan kenaikan harga sejumlah besar barang dan jasa yang dipergunakan atau dikonsumsi dalam suatu perekonomian.
c. Berlangsung secara terus-menerus
Kenaikan yang bersifat umum belum akan menimbulkan inlasi, jika terjadinya hanya sesaat. Oleh karena itu, perhitungan inlasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab, dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifat umum dan terus menerus atau tidak. Apabila kenaikan harganya hanya rentang harian, belum termasuk kategori inlasi. Perhitungan inlasi di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Terdapat dua penyebab inlasi, yaitu:
a. Tarikan permintaan (Demand pull inlation)
Inlasi ini disebabkan karena adanya tarikan permintaan barang dan jasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas produksi. Dengan kata lain, penawaran barang lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya yang pada akhirnya menjadikan harga semakin tinggi.
Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang harihari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru).
b. Kenaikan biaya (Cost push inlation)
Inlasi ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Misalnya disebabkan adanya kenaikan bahan bakar ataupun kenaikan upah tenaga kerja. Selain itu, faktor yang menyebabkan terjadinya cost push inlation yaitu depresiasi nilai tukar, adanya peningkatan hargaharga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan terjadinya kekurangan stok akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Jenis-jenis Inlasi
Adapun penjelasan bagan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan penyebabnya terdapat dua jenis inlasi, yaitu:
- Tarikan permintaan (demand pull inlation)
- Kenaikan biaya produksi (cost push inlation)
b. Berdasarkan tingkat keparahan, inlasi dapat digolongkan sebagai berikut:
- Inlasi ringan (di bawah 10%)
- Inlasi sedang (antara 10% s.d. 30%)
- Inlasi berat (antara 30% s.d. 100%)
- hiperinlasi (di atas 100%)
c. Berdasarkan asalnya, inlasi terdiri dari:
- Inlasi domestik atau inlasi dalam negeri (domestic inlation). Jenis inlasi ini dapat terjadi karena deisitnya anggaran belanja negara yang diatasi dengan mencetak uang baru. Ketika pemerintah mencetak uang baru, maka akan mengakibatkan jumlah peredaran uang naik sehingga nilai uang menjadi semakin turun.
- Inlasi luar negeri (import inlation). Jenis inlasi yang terjadi karena naiknya harga barang impor, karena adanya kenaikan harga di negara asal barang tersebut diproduksi.
Posting Komentar untuk "Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasannya"