Antropologi Ragawi : Antara Genetika dan Evolusi
- Asal usul manusia, mengenai dari mana ia lahir, dan berkembang hingga sekarang.
- Evolusi perkembangan manusia atau perubahan secara perlahan yang terjadi di masa lampau dan di masa sekarang dalam menyesuaikan zaman yang ada.
- Variasi fisik, biokimia, dan budaya manusia, yang bisa dilihat dari warna kulit, bentuk wajah, bentuk rambut, dan sebagainya yang menjadi kecirikhasan mereka.
- Materi harta benda dan warisan budaya manusia yang berasal dari nilai kebudayaan, kepercayaan, bahasa, atau artefak mereka.
Berdasarkan paparan tersebut sangat mencirikan pengertian dari apa
itu antropologi ragawi atau antropologi fisik.
Menurut Koentjaraningrat
antropologi fisik dalam artian khusus adalah bagian dari ilmu antropologi
yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya
beragam manusia dipandang dari sudut tubuhnya (Koentjaraningrat, 2009).
Sejalan dengan pengertian tersebut, Barnard dan Spencer (2002) memberi
pengertian antropologi ragawi yakni cabang antropologi yang mempelajari
perbedaan fisik baik dalam populasi yang hidup maupun melalui evolusi
manusia.
Sebagai catatan, istilah antropologi fisik cenderung tidak lagi
digunakan dalam beberapa tahun terakhir serta digantikan dengan istilah
“antropologi biologi”.
- Genotipe adalah ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar, khususnya yang bersangkutan dengan susunan genetika, sebagai akibat evolusi biologis pada organisme. Contohnya gen yang mewarisi bentuk hidung, warna mata, bentuk wajah, dan lain sebagainya.
- Fenotipe adalah ciri-ciri lahiriah organisme yang dihasilkan karena interaksi antara ciri-ciri keturunan dan lingkungan. Misalkan anak yang lahir dari orang tua dengan warna kulit terang, lalu anak tersebut tinggal di tempat yang panas dalam jangka waktu yang lama sehingga warna kulitnya menggelap.
Selain teori evolusi, banyak penjelasan dan teori mengenai asal mula
manusia. Misalnya karya James Prichard (1786-1848) yang menjelaskan asal
usul semua bangsa melalui difusi dan migrasi dari populasi asli yang sama
(Winthrop 1991).
Kasus difusi, migrasi maupun evolusi orang Indonesia
sangat menarik untuk dicermati dan dipelajari. Banyak kajian mengenai
hal ini, salah satunya kajian yang dilakukan Glinka dan Koesbardiati (2012).
Dalam kajiannya, Glinka dan Koesbardiati (2012) melacak asal-usul manusia
Indonesia melalui sejarah penghunian Indonesia sebagai pembentuk
karakteristik morfologi. Kajian tersebut menunjukkan adanya tiga morfotipe
orang Indonesia yaitu Protomalayid, Deuteromalayid, dan Dayakid.
Berbeda dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, mereka menyatakan
Dayakid adalah unsur ketiga selain Protomalayid (Austromelanesoid) dan
Deuteromalayid (Mongoloid). Dayakid diduga adalah gelombang migrasi
terdahulu yang kemudian terdesak ke pedalaman Kalimantan dan
berkembang secara terisolasi sehingga memiliki karakteristik morfologi
tersendiri.
Posting Komentar untuk "Antropologi Ragawi : Antara Genetika dan Evolusi"