Pengertian Antropologi Secara Etimologi

Secara etimologi atau asal-usul kata, antropologi berasal dari dua kata dari bahasa Yunani: anthropos, yang memiliki makna “manusia”; dan logos, artinya “ilmu.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “manusia” adalah makhluk yang berakal budi sehingga mampu menguasai makhluk lain.

Sedangkan “ilmu” menurut KBBI adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di suatu bidang tersebut.

Sehingga secara etimologi, antropologi adalah ilmu yang memiliki metode-metode dalam mempelajari, menjelaskan, atau menerangkan gejala yang terjadi terhadap manusia yakni tentang sifat mereka yang membedakan dengan makhluk lain (berakal budi).

Melalui spesialisasi keilmuannya, antropologi membuka cakrawala kita tentang cara hidup masyarakat manusia dalam melintasi ruang dan waktu. Ilmu antropologi kemudian mengalami perkembangan dalam mengkaji sifat manusia.

Dalam perkembangannya, antropologi diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang manusia secara utuh dengan mempelajari ragam warna kulit (ras), bentuk fisik, identitas masyarakat, serta kebudayaannya.

Secara umum, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mencoba menelaah sifat-sifat manusia dan menempatkan manusia yang unik dalam sebuah lingkungan secara bermartabat.

Studi antropologi diajarkan sebagai mata pelajaran atau disiplin pengetahuan memiliki dasar yang kuat mengapa penting dipelajari. Berikut ini terdapat sejumlah alasan mengapa antropologi penting dipelajari.

a. Menemukan Wawasan Menarik tentang Kemanusiaan

Belajar antropologi dapat memberi kalian pemahaman berupa pengetahuan tentang perbedaan perilaku manusia dalam konteks budaya yang berbeda. Misalnya, mengapa orang-orang Barat (Eropa dan Amerika) lebih liberal dibandingkan orang Asia yang konservatif.

Bagaimana melihat fenomena perempuan bekerja di ruang publik dalam satu konteks budaya tertentu? Saat kalian menggali lebih banyak persamaan dan perbedaan antar kelompok di sekitar kalian, kalian menjadi lebih peka dan menyadari tentang perbedaan.

Memperoleh wawasan semacam ini dapat bermanfaat bagi kalian untuk karir masa depan. Terutama jika kalian bekerja di suatu tempat lintas budaya.

b. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Mempelajari antropologi dapat mengantar kalian ke studi bahasa. Pernahkah kalian bertanya berapa banyak bahasa yang digunakan di dunia? Mengapa ejaan bahasa Inggris berbeda antara penutur satu dengan lainnya?

Dalam konteks itu, antropologi linguistik menyediakan jawabannya. Mempelajari bahasa dapat meningkatkan pemahaman kalian di mana bahasa berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Pada gilirannya, hal ini akan membantu kalian memiliki keterampilan berkomunikasi dengan lebih efektif.

c. Mempelajari Bagaimana Cara Hidup Masyarakat Dibentuk

Salah satu aspek paling menarik dari mempelajari antropologi adalah kalian akan dihadapkan pada ilmu tentang perilaku. Manusia berperilaku tidak hanya dibentuk karena sifat kepribadiannya sendiri, karena faktor biologis, atau karena fungsi sarafnya.

Perilaku manusia juga dibentuk oleh lingkungan kebudayaan di mana mereka berada. Antropologi berupaya menjawab masalah yang muncul dan memengaruhi masyarakat saat ini.

d. Mengungkap Misteri Masa Silam

Jika kalian tertarik pada masa silam, mempelajari antropologi akan membuat kalian bersemangat. Banyak orang tidak mengetahuinya, bahwa arkeologi adalah salah satu cabang antropologi.

Mempelajari cara hidup manusia ribuan tahun lalu serta bagaimana tinggalannya saat ini menjadi fokus dari arkeologi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari peninggalan berupa artefak, ekofak, situs, dan fitur. Salah satu contohnya adalah bangunan kuno.

e. Menemukan Keunikan

Pernahkah kalian berpikir mengenai bagaimana dan mengapa ciri fisik, ukuran fisik, serta warna orang berbeda-beda menurut wilayah dan benua? Dalam konteks ini adapula cabang ilmu antropologi yang membahas hal ini yakni antropologi ragawi atau biologis.

Bagaimana ciri, ukuran, dan warna tubuh terbentuk agar dapat beradaptasi, bertahan, dan berkembang sepanjang waktu menjadi bahasan antropologi ragawi. Hal itu memunculkan keunikan bagi setiap orang termasuk kalian.