Pengaruh Letak Indonesia Secara Geografis Terhadap Iklim
Letak geografis memengaruhi musim di Indonesia. Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Kedua musim ini terjadi karena pengaruh angin muson barat laut dan angin muson tenggara.
Angin muson barat membuat laut bersifat basah dan mengandung banyak uap air laut, sehingga mendatangkan musim hujan. Sedangkan angin muson tenggara bersifat kering sehingga mendatangkan musim kemarau. Gerakan angin muson tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.
Perubahan musim perlu dikaji lebih lanjut karena sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contohnya fluktuasi temperatur dan CO² di udara yang kemudian mengubah kenyamanan manusia.Perubahan iklim
juga berdampak terhadap peningkatan terjadinya bencana hidrometeorologi
(cuaca ekstrem). Berbagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim melalui
pengurangan emisi perlu dilakukan secara integrasi dari berbagai pihak.
Upaya ini bertujuan meninggalkan warisan lingkungan yang baik untuk anak
cucu kita di kemudian hari.
Kondisi musim global diwarnai oleh adanya fenomena La Nina pada
tahun 2020 (Kompas, 2021).
BMKG telah merilis informasi aktifnya La Nina
dan diperkirakan akan mencapai intensitas La Nina Moderate sampai dengan
awal tahun 2021. Keberadaan La Nina Moderate ini memberikan dampak
peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia.
Tahun 2020 juga
mencatatkan suhu tertinggi kedua selama 40 tahun terakhir, terpanas pertama
di tahun 2016 saat terjadi El Nino Kuat. Selain itu, tahun 2020 menjadi tahun ketiga terbasah selama 20 tahun terakhir. Musim kemarau tahun 2020 lebih
pendek dibandingkan normalnya (Kompas, 2021).
Prospek iklim tahun
2021, pada semester pertama diperkirakan La Nina akan berlanjut dan
diperkirakan berakhir pada April-Mei. Selain itu, kondisi IOD (Indian Ocean
Dipole) diperkirakan tetap netral.
Kajian curah hujan di Indonesia juga perlu analisis lebih lanjut.
Perhatikanlah Gambar tentang peta tren curah hujan Indonesia!
Peta tersebut diperoleh dengan
menggunakan data observasi BMKG tahun 1981-2018. Tren hari hujan ini
disajikan dalam empat (4) kategori, yaitu hari hujan dengan intensitas di
atas 1, 20, 50, dan 100 mm/hari dalam setahun. Secara umum, hari hujan
Indonesia memiliki tren yang bernilai positif walaupun di beberapa wilayah
bernilai negatif dengan besaran yang bervariasi.
Contohnya yaitu di Stasiun
Meteorologi Hasanudin Makasar yang memiliki tren positif pada semua
besaran intensitas hujannya. Untuk intensitas hujan 20 mm/hari (warna hijau)
terlihat dari persamaan tren memiliki nilai slope sebesar 0.1149 yang berarti
hari hujan dengan intensitas 20 mm/hari cenderung bertambah sebanyak
0.1149 hari setiap tahunnya atau 1.149 hari setiap dekade.
Posting Komentar untuk "Pengaruh Letak Indonesia Secara Geografis Terhadap Iklim "