Perbedaan Budaya di Indonesia
Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah yang
dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan
bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”.
Culture adalah kata asing yang
berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang
sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala
daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.
Menurut Koentjaraningrat, budaya merupakan sebuah sistem gagasan
dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia
di dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya
dengan belajar.
Menurut E.B. Taylor, budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks
meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum,
kesanggupan, dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia
sebagai bagian dari masyarakat.
Menurut Linton, budaya merupakan keseluruhan dari sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang
diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat.
Bagaimanakah cara melihat hasil-hasil budaya? Kalian perlu memahami wujud
kebudayaan, agar lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia. Menurut
sosiolog J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan, tindakan, dan
karya.
a. Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau
tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau gagasan?
Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan
berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa
pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut pada waktu tertentu.
b. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial.
Sistem sosial
ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan seharihari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di
dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.
Budaya merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia
dikaruniai akal untuk berpikir dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya.
Hal inilah
yang membedakan hewan dan manusia. Adapun hewan menggunakan naluri. Hewan
cenderung bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu berubah (dinamis).
Sebagai contoh, kalian dapat membedakan rumah burung dan rumah manusia.
Di
manapun, burung pipit akan membuat sarang yang bentuknya sama. Bandingkan
dengan rumah manusia di berbagai daerah di Indonesia.
Penjelasan Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat membantu
kita lebih memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan
yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).
- Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
- Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
- Bahasa (lisan dan tertulis).
- Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
- Sistem pengetahuan.
- Religi (sistem kepercayaan).
Apa saja yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak
hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.
a. Perbedaan Lokasi
Kalian bandingkan bentuk rumah
asli masyarakat Jawa dan Kalimantan.
Perbedaan kondisi alam di Jawa dan
Kalimantan menyebabkan perbedaan
hasil kebudayaan berupa rumah. Kalian
juga dapat mengamati berbagai kerajinan
yang dibuat masyarakat pegunungan
dengan kerajinan yang dibuat masyarakat
pesisir.
b. Perbedaan Agama/Keyakinan
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa
patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan
dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah
satu tempat suci.
Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya
juga mengandung berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan
berbagai candi, patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha
di pusat-pusat kerajaan tersebut.
Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan
Hindu-Buddha di Sumatra dapat kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara,
Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian
dapat menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan
Mojokerto (dekat Surabaya).
Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir reliefpatung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid.
Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor
lain, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.
Kalian sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku
bangsa. Karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya
juga beragam. Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas.
Keragaman
budaya daerah dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah,
tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Budaya di Indonesia"