Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat
Mengapa bangsa-bangsa Barat tertarik dengan kekayaan Indonesia? Kekayaan
apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia?
a. Daya Tarik Indonesia bagi Bangsa-Bangsa Barat
Perhatikan gambar rempah-rempah di atas! Apakah di sekitar tempat tinggalmu
terdapat tanaman tersebut? Apakah kalian pernah melihat barang-barang tersebut?
Berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesia itulah yang
menjadi incaran bangsa-bangsa Barat.
Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya
menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsabangsa Barat.
Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah? Indonesia
dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam.
Lokasi memengaruhi
perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan
hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur
karena dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis yang subur.
Keberadaan musim hujan dan kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai
tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanaman kebutuhan seharihari dapat ditanam di setiap waktu.
Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa
yang memiliki empat musim, yakni musim panas, musim dingin, musim semi, dan
musim gugur.
Berdasarkan kenyataan di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa bangsa bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan,
sementara persediaan di Eropa sangat terbatas.
Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa
Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obatobatan. Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga
bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.
b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)
Gold, Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat melakukan
penjelajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena memang semboyan
tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni Gold, Glory, dan Gospel.
Apa yang
dimaksud dengan Gold, Glory, dan Gospel?
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan
bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan.
Itulah
yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna
kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau
mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia,
Afrika, dan Amerika Selatan.
Terdapat dua bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan imperialisme
modern.
1. Imperialisme kuno (ancient imperialism)
adalah imperialisme yang berkembang
pada masa sebelum Revolusi Industri dengan semboyan Gold, Gospel, and
Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama, dan Kejayaan). Suatu negara merebut
negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah
kejayaannya.
Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal. Kedatangan
bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal seperti Portugis, Spanyol,
dan Belanda, adalah bentuk imperialisme kuno. Fungsi tanah jajahan pada
masa tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya.
2. Imperialisme modern (modern imperialism)
bertujuan memperoleh kemajuan
ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam rangka mencari bahan mentah
yang banyak dan pasar yang luas.
Mereka mencari jajahan untuk dijadikan
sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga
sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Adapun di Indonesia,
imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik
Pintu Terbuka.
Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki
dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta.
Pengusaha dapat menyewa
tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Sejak tahun 1870, Indonesia
menjadi negeri bahan-bahan mentah untuk pabrik Eropa. Indonesia juga menjadi
negeri tempat menjual hasil produksi dan tempat penanaman modal asing.
Sejak saat itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini
disebut Politik Pintu Terbuka. Banyak negara menanamkan modalnya, seperti
Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia, dan masih banyak lagi.
Dengan
demikian, imperialisme Indonesia telah bersifat internasional. Modal asing
terutama ditanamkan dan dikembangkan dalam sektor pertanian, karet, teh,
tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi.
c. Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah
sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai
sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum Masehi. Mengapa mereka tidak mencari sendiri ke Indonesia?
Pada masa tersebut, mereka masih kesulitan terutama masalah
transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Revolusi Industri yang terjadi sekitar
tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat
ke Indonesia.
Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri?
Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam
memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan
menjadi tenaga mesin.
Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih
efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah
besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa
Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak.
Mereka juga memerlukan daerah
pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya. Salah satu pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan
transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu
merupakan teknologi baru pada masa tersebut.
Perahu dengan mesin uap merupakan
penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat.
Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan.
Selain penemuan
mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas,
mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsabangsa Barat untuk melakukan berbagai petualangan.
Posting Komentar untuk "Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat"