INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih mengarah pada sebuah penganggaran modal.
Sedangkan penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan di masukan ke dalam anggaran modal (capital budget).
Perusahaan harus benar-benar memikirkan secara matang dalam mengambil suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu proyek yang akan berdampak pada kelangsungan perusahaan.
Suatu proyek harus dinilai apakah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap arus kas perusahaan. Keputusan untuk menerima atau menolak suatu proposal investasi proyek harus mengacu pada penganggaran modal.
A. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap
Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Secara konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva tetap dengan investasi dalam aktiva lancar.
Perusahaan mengadakan investasi dalam inventory, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva tersebut.
Demikian pula halnya apabila perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap, adalah dengan harapan yang sama dengan investasi dalam aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut.
Tetapi perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva itu adalah berbeda, yaitu investasi dalam aktiva lancar itu diharapkan akan dapat diterima kembali dalam waktu dekat dan secara sekaligus, yaitu dalam waktu satu hari, satu minggu atau paling lama satu tahun.
Sebaliknya investasi dalam mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain, dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali seluruhnya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-angsur melaui depresiasi.
Dengan demikian perbedaan antara investasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar terletak dalam soal “waktu” dan “cara perputaran” dana yang tertanam di dalamnya. Perputaran dana dalam aktiva lancar adalah sebagai berikut: KAS ==> Aktiva Lancar ==> KAS
Sedangkan perputaran dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap dapat digambarkan sebagai berikut:
Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan.
B. Usul-usul Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usul-usul investasi. Salah satu penggolongan usulusul investasi didasarkan menurut kategori di bawah ini:
1. Investasi penggantian
Pada umumnya keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana, yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari keputusan mengenai investasi penggantian dapat diperhitungkan dengan lebih mudah.
2. Investasi penambahan kapasitas
Termasuk dalam golongan investasi penambahan kapasitas misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru.
Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi penggantian, misalnya mesin yang sudah tua yang tidak efisien diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. Dengan sendirinya tingkat kepastiannya pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru
Golongan investasi yang ketiga ialah investasi untuk menghasilkan produk baru di samping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu ini. Karena itu menyangkut produk baru maka investasi ini juga mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar.
4. Investasi lain-lain
Termasuk golongan investasi lain-lain ialah usul-usul investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (ac), pemasangan sistem musik dimaksudkan untuk dapat meningkatkan moral para karyawan.
C. Capital Budgeting
Dalam hal investasi aktiva tetap sering di hubungkan dengan capital budgeting (CB), dimana pengertian capital budgeting sendiri ialah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut sebagai “Capital Budgeting”.
Batas jangka waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak. Termasuk dalam pengeluaran dana ini ialah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap (plant investment), yaitu tanah, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya.
Demikian pula pengeluaran dana untuk proyek advertansi jangka panjang, penelitian, dan pengembangan termasuk juga dalam golongan capital budgeting expemditures.
1. Arti Capital Budgeting bagi Perusahaan
Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena:
- Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Berarti perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan, yang akan berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain.
- Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan adanya “over” atau “under-invesment” dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi dari pada yang diperlukan, maka akan memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya jika jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil, maka dapat mengakibatkan kekurangan peralatan, yang dapat mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.
- Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar tersebut kemungkinan tidak bisa diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus dibuar perencanaan yang teliti.
- Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.
2. Menganalisis dalam Capital Budgeting
Menganalisis atau menilai dalam Capital Budgeting hampir sama dengan penilaian securitas (saham atau obligasi). Prosedur penilaian menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :
- Penentuan biaya proyek
- Menaksir cash-flow proyek (operating maupun terminal cash-flows)
- Menilai kelayakan investasi dengan metode berbagai metode penilaian seperti : payback periode, Accounting rate of return, Nett present value, internal rate of return dan profitability index.
- Membandingkan hasil penilaian dengan kriteria penilaian sesuai masing-masing metode.
- Memberi rekomendasi atau keputusan kelayakan proyek diterima atau ditolak.
Posting Komentar untuk "INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP"