Pengelolaan Keuangan Keluarga
Masalah keuangan dapat diatasi dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan
keuangan merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan serta
mengendalikan keuangan untuk kegiatan konsumsi, tabungan maupun
investasi.
Pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang penting
karena cukup tidaknya pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tergantung pada pengelolaan keuangan keluarga.
Dengan melakukan pengelolaan keuangan, kita dapat mempelajari cara
pengambilan keputusan berdasar skala prioritas, mulai dari kebutuhan
yang kurang penting, penting, dan sangat penting. Pengelolaan memiliki
berbagai tujuan, yakni:
- Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada masa mendatang
- Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan efisien
- Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang
- Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki
- Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas
- Mengelola utang dan piutang
- Mencegah pemborosan
Langkah utama dalam mengelola keuangan adalah membuat
perencanaan atau anggaran. Perencanaan adalah proses dalam
menetapkan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan serta langkah yang
diperlukan agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Perencanaan yang
baik akan menghasilkan kebebasan keuangan, terhindar dari kesulitan
keuangan akibat hutang dan berhasil mencapai tujuan hidup baik dalam
jangka pendek, menengah dan panjang.
Perencanaan berfungsi untuk menekan resiko hal-hal yang tidak
diinginkan pada masa mendatang.
Misalnya ketika terjadi bencana,
seseorang yang memiliki perencanaan baik pasti memiliki dana darurat dan
dapat digunakan ketika terjadi bencana yang datang tiba-tiba. Anggaran
disusun oleh rumah tangga dengan membuat daftar pendapatan dan
pengeluaran.
Pengeluaran yang disusun harus lebih kecil dari pendapatan
seseorang.
Adapun langkah pengelolaan keuangan adalah :
a. Menyusun Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan yang akan dicapai pada waktu tertentu harus disusun
untuk jangka pendek (kurang dari satu tahun), jangka menengah (antara satu sampai lima tahun) dan jangka panjang (lebih dari lima tahun).
Tujuan
keuangan ini menjadi tolak ukur keberhasilan perencanaan keuangan
seseorang. Seseorang yang berhasil meraih tujuan keuangannya dapat
dikatakan sudah mampu mengelola keuangan dengan baik.
b. Menyusun Rencana Pendapatan
Pendapatan dapat berasal dari gaji dan pendapatan lain yang diperoleh
oleh seseorang misalnya bunga tabungan, bunga deposito dan lain
sebagainya. Langkah dalam menyusun daftar pendapatan adalah:
- Mencatat semua pendapatan rutin yang diperoleh setiap bulan
- Pendapatan yang tidak pasti seperti upah lembur, hadiah, THR, dan bonus tidak perlu dicatat
c. Menyusun Rencana Pengeluaran
Pengeluaran disusun berdasarkan prioritas pemenuhan kebutuhan.
Pengeluaran rutin per bulan perlu dicatat untuk memastikan prioritas
konsumsi. Pencatatan keuangan juga berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai banyaknya uang yang telah dikeluarkan dan sebagai
dasar pertimbangan pengeluaran di bulan selanjutnya.
Dalam menyusun
daftar pengeluaran, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
■ Membedakan kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berlainan. Kebutuhan
adalah sesuatu yang harus dipenuhi apabila tidak terpenuhi maka dapat
memengaruhi hingga bahkan mengganggu keberlangsungan hidup
seseorang.
Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan yang dipengaruhi
oleh faktor lain seperti lingkungan, selera, pendapatan, dan lainnya.
Misalnya seseorang membutuhkan makan cukup dipenuhi dengan makan
makanan bergizi untuk memenuhi asupan nutrisi.
Di sisi lain seseorang yang membutuhkan makan memilih makan di
restauran mahal dengan harga dua atau tiga kali lipat dari harga makanan
pada umumnya untuk memenuhi keinginan. Sehingga makan tidak lagi
untuk memenuhi kebutuhannya melainkan untuk memenuhi keinginan.
Membiasakan diri dalam mengendalikan keinginan akan memberikan kesejahteraan hidup keluarga dan dapat disesuaikan dengan pendapatan
yang diperoleh sehingga tidak akan mengalami kesulitan akibat gaya
hidup yang lebih besar dari pendapatan.
■ Memilih prioritas pengeluaran
Menetapkan prioritas kebutuhan akan membantu seseorang membentuk
kedisiplinan dalam mengambil keputusan pengeluaran. Prioritas
pengeluaran dimulai dari biaya hidup sehari hari, angsuran utang, dan
iuran asuransi.
Biaya hidup merupakan semua biaya yang dibayarkan
guna menjaga kelangsungan hidupnya. Biaya hidup meliputi biaya makan,
membeli pakaian, membayar internet, air dan listrik. Cicilan utang
merupakan alokasi pembayaran tagihan yang harus dibayarkan setiap
bulan misalnya membayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan barang
elektronik, maupun cicilan kendaraan.
Sedangkan premi asuransi tidak
dimiliki semua orang dan meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan
asuransi kerugian.
■ Melakukan penghematan pada pos pengeluaran
Penghematan dapat dilakukan dengan membelanjakan uang yang
lebih sedikit untuk meraih tujuan yang sama. Misalnya seseorang akan
melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta menggunakan
pesawat.
Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan cara mencari
maskapai penerbangan dengan tarif yang relatif lebih murah dibandingkan dengan maskapai lain tetapi tetap memperhatikan keselamatan dan
keamanan penerbangan.
■ Menabung secara periodik
Untuk menghindari pengeluaran berlebih, langkah pertama yang perlu
dilakukan ketika mendapatkan gaji adalah menabung.
Sebaiknya uang yang
akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan dipisah dalam rekening
yang berbeda. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan keinginan
menggunakan tabungan untuk kegiatan konsumsi.
■ Merencanakan program untuk masa mendatang
Mempunyai rencana program khusus pada masa depan. Dengan
program pada masa mendatang seseorang dapat memperkirakan jumlah
pengeluaran yang dibutuhkan dan uang yang perlu disisihkan untuk
mencapai tujuan di masa depan.
d. Melakukan Review
Review dilakukan untuk mengetahui pencapaian target keuangan. Review
keuangan dapat dilakukan secara periodik atau disesuaikan dengan target
waktu yang ingin dicapai.
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan keluarga, ada beberapa
model yang dapat diterapkan. Adapun model tersebut antara lain:
■ Sistem amplop
Sistem amplop menggunakan amplop untuk membedakan anggaran
sesuai kebutuhan. Amplop digunakan sebagai tempat menyimpan
uang sementara yang akan digunakan sesuai dengan alokasi yang telah
dianggarkan.
Pendapatan yang diperoleh dibagi ke dalam amplop sesuai
dengan rencana pengeluaran dan ditulis tujuan pengeluaran di bagian luar.
Jumlah amplop yang digunakan disesuaikan dengan jumlah pengeluaran
yang direncanakan.
Sistem amplop ini sangat cocok diterapkan bagi
keluarga dengan pendapatan/gaji rutin setiap bulan, misalnya pegawai
tetap.
■ Sistem buku kas harian
Sistem buku kas dilakukan dengan membuat pencatatan sederhana
pemasukan dan pengeluaran yang didapatkan selama satu bulan.
Semua
pendapatan dan pengeluaran setiap hari dicatat dalam catatan sederhana.
Tujuannya adalah untuk mengontrol jumlah pengeluaran pada masa
mendatang dan meminimalkan pengeluaran yang tidak terlalu penting.
Sistem ini cocok digunakan untuk keluarga yang memiliki pendapatan
rutin maupun tidak rutin.
■ Sistem kas keluarga
Sistem kas keluarga menitikberatkan pada alokasi anggaran pengeluaran
menjadi beberapa pos, seperti pos pengeluaran tetap, pos pengeluaran
harian dan pos pengeluaran tak terduga. Semua pengeluaran dicatat dan
ditotal sesuai dengan kelompoknya. Sistem ini cocok digunakan untuk
rumah tangga keluarga.
Posting Komentar untuk "Pengelolaan Keuangan Keluarga"