Penjelasan Rotasi dan Revolusi Bumi
Pernahkah Anda mendengar, atau mungkin mengalami, ada perubahan musim yang terjadi di
belahan bumi utara maupun selatan? Mereka yang berada di daerah lintang tinggi, selalu mengalami perubahan musim, dari musim panas, gugur, dingin, maupun semi.
Bagi kita yang berada
di wilayah tropis, perubahan musim itu tidak terjadi. Mengapa demikian?
Coba Anda perhatikan, ketika Anda menyaksikan acara pergantian malam tahun baru melalui
stasiun televisi, perayaan di Jayapura lebih awal dari yang merayakan di Denpasar maupun di
Jakarta.
Masing-masing selisih satu jam. Ini menunjukkan wilayah Indonesia yang dibagi menjadi
tiga daerah waktu. Mengapa demikian?
Inilah bukti bahwa bumi kita selalu bergerak. Pergantian musim dan perbedaan waktu tiap daerah merupakan contoh akibat yang ditimbulkan oleh gerakan bumi.
Gerakan bumi ini ada yang
disebut rotasi dan ada pula revolusi. Untuk mengetahui secara rinci tentang apa itu rotasi dan
revolusi bumi, marilah kita pelajari secara seksama penjelasan berikut.
1. Rotasi Bumi
Setiap hari kita melihat matahari seolah-olah bergerak
dari timur ke barat. Matahari nampak terbit dari arah
timur, mencapai titik terang tertinggi di tengah-tengah
pada siang hari, dan tenggelam di arah barat. Setelah
matahari tenggelam, berlanjutlah malam hari yang
gelap tanpa ada sinar matahari.
Apakah Anda akan menga takan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi?
Pernahkah Anda naik kereta api, bus, ataupun kendaraan
lainnya? Ketika Anda naik kendaraan, cobalah amati
po hon atau tiang listrik yang ada di depan Anda.
Maka
Anda akan melihat seolah-olah pohon atau tiang listrik
itu berlari menuju arah Anda.
Sebenarnya tidaklah demikian. Matahari tidak terbit dari
timur dan berkelana ke arah barat. Pohon-pohon dan
tiang listrik juga tidak bergerak menuju arah Anda.
Yang terjadi sebenarnya adalah pohon
dan tiang listrik itu tetap berada pada tempatnya, tetapi Anda yang bergerak maju dan melalui
mereka. Demikian juga yang terjadi pada matahari, ia tidak bergerak. Hal ini terjadi karena kita
bergerak mengikuti rotasi bumi yang berputar dari barat ke timur.
Sedangkan matahari diam.
Pada kenyataannya, bukan Matahari yang bergerak melainkan Bumi yang berotasi di Barat ke
Timur. Itulah sebabnya kita dapat melihat gerak semu harian matahari. Letak matahari yang
seolah-olah berubah ini menyebabkan adanya pagi, siang, sore dan malam.
Demikian juga
dengan panas sinar matahari yang kita rasakan pada pagi, siang dan sore berbeda-beda. Hal ini bukan karena jumlah sinar matahari yang sampai ke bumi berubah-ubah, tetapi karena arah
sinar itu yang berubah-ubah.
Sehingga luas permukaan yang terkena sinar matahari berbedabeda pula. Pada pagi dan sore hari, sinar matahari datangnya miring, sehingga daerah yang
ter kena sinar matahari cukup luas. Oleh karena itu pada pagi dan sore hari mataharai terasa
hangat.
Pada siang hari, sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah yang terkena sinar
matahari pada siang hari terasa lebih panas. Jika demikian, apa itu rotasi bumi?
Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Arah rotasi bumi dari barat ke timur.
Untuk melakukan satu kali rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Waktu
untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi, yang secara umum disebut dengan istilah satu
hari. Demikian juga dengan kebiasaan kita, menyebut waktu satu hari adalah 24 jam. Ini
merupakan pembulatan dari waktu rotasi bumi.
Akibat yang ditimbulkan oleh adanya rotasi bumi, adalah:
a. Perbedaan waktu di bumi
Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan garis bujur tempat
tersebut. Sekali rotasi bumi lamanya 24 jam, setiap tempat di permukaan bumi telah
berputar sebesar 360° bujur. Dengan demikian, setiap 15° atau kelipatannya disebut
bujur standar.
Waktu bujur standar disebut waktu lokal, yang masing-masing berselisih
1 jam dengan waktu lokal berikutnya. Oleh karena itu, di permukaan bumi terdapat 24
waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich
di London, Inggris.
Garis bujur di sebelah timurnya (selanjutnya disebut bujur timur)
waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°, Sedangkan garis bujur
yang ada di sebelah baratnya (selanjutnya disebut bujur barat) waktunya lebih lambat
atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15°.
Contoh: Kota Jakarta berada pada bujur standar 105° (Jakarta masuk dalam WIB), maka
selisih waktu antara Jakarta dengan batas waktu internasional adalah 7 jam lebih awal,
artinya ketika di Jakarta sudah jam 7 pagi, di London masih jam 0 tengah malam.
b. Batas penanggalan internasional
Karena penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur,
maka ditetapkan batas penaggalan internasional, yaitu pada bujur 180° yang terletak di
Samudra Pasifik.
Akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180° (bujur timur) tanggal 15
maka di belahan barat bujur 180° (bujur barat) masih tanggal 14, seolah- olah melompat
satu hari. Ingat, bahwa matahari terbit dari timur, maka waktu di bujur timur ada lebih dulu.
c. Adanya pergantian siang dan malam
Bagian bumi yang menerima sinar matahari dinamakan siang dan bagian bumi yang tidak
menerima sinar, disebut malam. Siang dan malam bergantian di setiap tempat, seperti
halnya pergantian waktu atau jam.
d. Adanya pergerakan semu matahari
Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-benda langit
lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke timur.
e. Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi
Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian
ekua tor berputar lebih cepat bila dibandingkan bagian
kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian kutub
memampat, se dangkan bagian ekuator menonjol.
f. Adanya pembelokkan arah angin
Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa
akan berbelok karena pengaruh perputaran bumi. Sesuai
dengan hukum Buys Ballot, angin yang datang dari utara
sesampai di lintang 23 ½° membelok ke kanan dan yang
datang dari selatan membelok ke kiri. Angin yang datang
dari utara menjadi angin Pasat Timur Laut dan yang datang dari selatan menjadi angin Pasat Tenggara.
2. Revolusi
Apakah Anda pernah merayakan ulang tahun? Setiap berapa tahun sekali? Setiap berapa
bulan sekali? Setiap berapa hari sekali? Adakah teman Anda yang merayakan ulang tahun
setiap 4 tahun sekali? Jika ada, kapan dia memeringati ulang tuhun?
Mengapa mereka dalam
memeringati ulang tahunnya hanya 4 tahun sekali?
Ketika kita membahas ulang tahun, maka kita tidak terlepas dari kala revolusi yang dialami
oleh bumi. Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari.
Waktu
yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah
365¼ hari atau selanjutnya disebut 1 tahun. Dalam waktu satu tahun tersebut bumi bergerak mengge lilingi matahari sambil melakukan rotasi.
Sehingga
posisi bumi berubah dalam lintasannya. Lintasan revo lusi bumi ber bentuk elip, matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
Akibat yang ditimbulkan dari revolusi bumi adalah:
a. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan
sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar nya 23½°, menimbulkan beberapa gejala alam
yang diamati berulang setiap tahunnya. Gejala
alam itu misalnya pada 23 September s/d 22 Desember panjang siang dibelahan bumi
utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.
Sehingga
bagi umat muslim yang menjalankan puasa di daerah lintang tinggi, sering mengalami
puasa lebih lama karena matahari beredar lebih dari 12 jam.
b. Gerak Semu Tahunan Matahari
Disamping bumi bergerak mengelilingi matahari atau revolusi, juga berotasi terhadap
sumbu bumi. Namun sumbu rotasi bumi itu tidak tegak lurus terhadap sumbu revolusi.
Akibatnya, seolah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan waktu
yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak
semu matahari itu disebut ekliptika.
Cobalah Anda perhatikan bangunan di
tem pat belajarmu, pada bulan tertentu, misalnya pada Juni sinar matahari mengenai
dinding bagian utara, sedangkan pada Desember akan menerpa di bagian selatan.
c. Perubahan Musim
Akibat dari revolusi bumi yang lain adalah
ter jadinya perubahan musim. Belahan bumi
uta ra dan selatan atau daerah lintang tinggi,
mengalami empat musim. Empat musim
itu adalah; musim semi, musim panas,
mu sim gugur, dan musim dingin.
Masingmasing musim memiliki karakter yang
ber beda. Musim pasnas ditandai dengan
suhu yang meningkat, sedangkan musim
dingin ditandai dengan suhu yang menurun sehingga terjadi salju. Musim semi ditandai dengan mekarnya bunga-bunga, tetapi pada
musim gugur, bunga-bunga dan dedaunan berjatuhan.
d. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita
hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Demikian
juga ketika berada di sebelah barat dan selatan. Akibat adanya revolusi bumi, bintangbintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Perubahan gugusan atau rasi bintang
inilah yang kemudian digunakan sebagai tanda zodiak.
e. Tahun Kabisat
Hitungan kalender masehi didasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun ditempuh dalam waktu 365¼ hari.
Padahal tidak mungkin untuk membuat dengan hitungan seperempat hari. Untuk memudahkan penanggalan, maka setiap tahun lamanya hari
adalah 365, sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari, yang
di letakkan pada tanggal 29 Pebruari.
Inilah yang disebut tahun kabisat, atau yang disebut
juga dengan istilah tahun kelipatan 4. Tahun biasa bulan Februari berjumlah 28 hari,
sedangkan pada tahun kabisat berjumlah 29 hari. Makanya ketika ada orang yang lahir
pada 29 Februari, ia akan merayakan ulang tahun setiap 4 tahun sekali.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Rotasi dan Revolusi Bumi"