Realitas Sosial dalam Sosiologi
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek kajian. Untuk mempelajari objek kajian tersebut para ahli berusaha membuat suatu konsep. Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Contoh pada
ilmu matematika, konsep-konsep yang terkandung di dalamnya seperti
himpunan, integral, kuadrat, perkalian, pertambahan, dan lain-lain.
Atau organisme, metabolisme, fotosintesis, dan lain-lain merupakan konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu biologi. Sebagaimana halnya dengan ilmu sosiologi. Kamu telah mampu menemukan topik-topik sosiologi.
Topik itulah yang akan menjadi objek kajian sosiologi. Untuk memahami ilmu ini alangkah baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu konsep-konsep dasar dalam sosiologi. Secara umum konsep yang ada dalam sosiologi dinamakan realitas sosial. Apa saja bentuk-bentuk realitas sosial dalam sosiologi?
A. Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang hidup di suatu
wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai
aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu. Apakah kita juga
termasuk dalam masyarakat? Tentu, kita adalah bagian dari masyarakat.
Setiap masyarakat lahir karena adanya kerja sama di
antara warganya dan terikat dalam suatu tata norma tertentu dalam ruang wilayah yang tertentu pula. Jadi, unsurunsur pokok dalam masyarakat meliputi (Soerjono
Soekanto, 1987):
- Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih.
- Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang cukup lama.
- Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
- Adanya sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.
B. Interaksi Sosial
Apakah interaksi sosial itu? Pernahkah kamu berbincang dengan
temanmu atau mengikuti suatu pertandingan atau kompetisi? Ketika kamu melakukan semua itu, berarti kamu telah
melakukan interaksi sosial.
Lantas, apa itu interaksi sosial?
Pada dasarnya, interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik antara individu dan individu, antara individu dan
kelompok individu, dan hubungan timbal balik antara
kelompok individu dengan kelompok individu yang lain.
Di sisi lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk
aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam
interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata
nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut
norma dan nilai sosial.
C. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses pergaulan seseorang
terhadap banyak orang di dalam masyarakat. Proses ini
berlangsung pada setiap orang seumur hidupnya mulai dari
lahir hingga meninggalnya.
Melalui proses ini, seseorang
akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai,
dan norma-norma yang akan membekali individu tersebut
dalam pergaulannya. Bermain, belajar di sekolah, bergaul
dengan teman-teman, membaca koran, menonton TV,
merupakan contoh-contoh aktivitas kita dalam sosialisasi.
Ketika kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial dan lingkungan budaya dalam masyarakat, berarti kita
telah berhasil melakukan proses sosialisasi dengan masyarakat sekitar.
D. Nilai dan Norma
Pada hakikatnya, nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik
dan benar oleh suatu kelompok masyarakat. Oleh karenanya nilai digunakan sebagai pedoman tingkah laku. Sedangkan norma merupakan
perwujudan konkret dari nilai sosial.
Norma dibuat agar warga
masyarakat melaksanakan nilai-nilai yang ada. Oleh karena itu, dalam
norma terdapat sanksi-sanksi bagi pelanggarnya. Pada hakikatnya
sanksi merupakan alat untuk menekan atau memaksa warga masyarakat mematuhi nilai-nilai yang telah disepakati.
Secara garis besar
terdapat empat macam norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,
yaitu norma agama, adat/kebiasaan, kesusilaan/kesopanan, dan hukum.
Posting Komentar untuk "Realitas Sosial dalam Sosiologi"