Media Sosialisasi dan Macam Sosialisasi
A. Media Sosialisasi
Telah kita ketahui bersama bahwa sosialisasi merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses belajar berinteraksi dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, sosialisasi berlangsung begitu saja, namun terjadinya proses sosialisasi melalui suatu perantara.
Dengan adanya perantara-perantara ini, menjadikan proses sosialisasi berjalan lancar. Perantara sosialisasi inilah yang dikenal sebagai media sosialisasi. Melalui media sosialisasi, seseorang mengenal dunia sosial dan masyarakat.
Adapun media-media sosialisasi tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama seorang anak belajar hidup sosial. Hal ini dikarenakan, anak mulai bergaul untuk pertama dalam lingkungan keluarganya sendiri dan mengenal lingkungan sekitarnya dimulai dari lingkungan keluarga sendiri.
Di dalam keluarga, seorang anak akan mengenal bapak, ibu, kakak, bibi, paman, tetangga, teman sebayanya bahkan mengenal dirinya sendiri sehingga ia dapat membedakan dirinya dengan orang lain. Oleh karenanya, pemeran utama dalam proses sosialisasi dalam media ini adalah orang tua.
Pada umumnya, orang tua akan mencurahkan perhatian mereka untuk mendidik anak agar memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik, penanaman disiplin, kebebasan, serta keserasian terhadap semua pola tersebut.
b. Sekolah
Sebagai agen sosialisasi, sekolah membentuk pola pikir dan perilaku secara luas. Individu akan diberi kemampuan berpikir, bekal ilmu pengetahuan, dan kemampuan untuk hidup dalam suasana sosial yang lebih luas.
Sekolah akan memberi pengetahuan kepada individu tentang kehidupan sosial budayanya serta peranannya dalam masyarakat. Selain itu, sekolah juga memberikan pandangan yang lebih konkret tentang nilai-nilai, norma-norma, aturan-aturan yang ada, berikut menjadi media penyaluran pewarisan nilai-nilai dan sikap masyarakat.
Selain itu, sekolah juga mempunyai peranan penting terhadap pembentukan nilai-nilai dan aturan yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua fungsi penting sekolah dalam proses sosialisasi, yaitu:
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan daya intelektual, agar siswa dapat hidup layak dalam masyarakat.
- Membentuk kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
c. Kelompok
Pergaulan Coba ingat kembali masa kecilmu. Saat itu kamu mempunyai banyak teman dalam satu kelompok bermain. Dalam hal ini, kelompok pergaulan berupa kelompok bermain, kelompok persahabatan, dan kelompok kerja, di mana setiap anggota memiliki kedudukan dan peran yang relatif sama serta ikatan yang erat.
Dalam interaksi biasanya setiap anggota mulai meniru pola-pola tingkah laku kelompok. Individu mulai mengubah pola-pola perilakunya disesuaikan dengan pola perilaku kelompok tersebut. Dengan maksud supaya ia tetap diterima oleh kelompoknya.
B. Macam-Macam Sosialisasi
Proses sosialisasi dilakukan oleh setiap individu sejak ia lahir di
muka bumi. Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan
sosialisasi, belajar membuka mata untuk melihat dunia, belajar
memegang sesuatu dan belajar merasakan sesuatu.
Bersamaan dengan
berjalannya waktu, pembelajaran bayi mengenai dunia terus berlangsung. Belajar berjalan, belajar berbicara, belajar makan, belajar
mengenal sesuatu. Pada intinya, sosialisasi tidak mungkin terhenti
selama individu tersebut masih hidup.
Berdasarkan tahapannya,
sosialisasi dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu sosialisasi
primer dan sekunder (Mayor Polak: 1979).
a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah
lima tahun. Pada saat sosialisasi primer, seseorang akan
dapat mengenal lingkungan terdekatnya, misalnya ibu,
bapak, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, teman
sebaya, tetangganya, dan bahkan dirinya sendiri.
Dengan demikian, proses sosialisasi primer adalah
proses sosialisasi di lingkungan keluarga. Pada proses
ini, seorang anak akan melakukan pengenalan akan
dirinya sendiri, yang pada akhirnya si anak akan memiliki jati diri yang berbeda dengan orang lain.
b. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer
berlangsung, namun sosialisasi primer merupakan
dasar dari sosialisasi sekunder. Sosialisasi ini
berlangsung di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi
sekunder, anak akan mendapat berbagai pengalaman
yang berbeda dengan keluarga.
Jika dalam sosialisasi
primer yang berperan adalah orang tua dan keluarga
dekatnya, maka dalam sosialisasi sekunder yang
berperan adalah orang lain seperti teman sepermainan,
teman sekolah, dan teman sebaya.
Hal ini terlihat
setelah anak berumur lebih dari 5 tahun, anak akan
memperluas pergaulan. Ia mulai mengenal guru di
sekolahnya, teman bermain, tetangganya, dan lain-lain.
Posting Komentar untuk "Media Sosialisasi dan Macam Sosialisasi"